Manajemen Bisnis Pangan

Tugas Mata Kuliah Manajemen Bisnis Pangan


  
Kelas D
Atika Ruri             C         (115100800111011)
Fafhlurrahman                  (115100500111026)
Helmy Aditya P                (115100500111003)
Mega Ayu Bunga Dewi    (115100800111017)
Nurul Fahmi Rizkia           (115100807111005)
Rifqi Thirafi Ramadhan (115100401111007)

  


PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014


1.    Amati organisasi di sekitar Anda. Identifikasi apakah mereka sudah merumuskan misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, maupun aturan!
 - Visi dan misi BPOM RI ialah
Visi
Menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang Inovatif, Kredibel dan Diakui Secara Internasional Untuk Melindungi Masyarakat.
Misi
1.   Melakukan Pengawasan Pre-Market dan Post-Market Berstandar Internasional.
2.   Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Secara Konsisten.
3.   Mengoptimalkan Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan di Berbagai Lini.
4.   Memberdayakan Masyarakat Agar Mampu Melindungi Diri dari Obat dan Makanan yang Berisiko Terhadap Kesehatan.
5.   Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization).

-    Tujuan berdirinya BPOM untuk itu Indonesia harus memiliki Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang efektif dan efisien yang mampu mendeteksi, mencegah dan mengawasi produk-produk termaksud untuk melindungi keamanan, keselamatan dan kesehatan konsumennya baik di dalam maupun di luar negeri. 

-    SasaranStrategis 
Sasaran strategis selama lima tahun (2010-2014) adalah sebagai berikut :
a.       Pengawasan obat dan makanan terlaksana secara efektif untuk melindungi konsumen di dalam dan di luar negeri dengan sistem yang tergolong terbaik di ASEAN.
b.      Terwujudnya laboratorium pengawasan obat dan makanan yang modern dengan jaringan kerja di seluruh indonesia dengan kompetensi dan kapabilitas terunggul di ASEAN.
c.       Meningkatnya kompetensi, kapabilitas dan jumlah modal insani yang unggul dalam melaksanakan pengawasan obat dan makanan.
d.      Diterapkannya sistem manajemen mutu di semua unit kerja Badan POM.

-    Arah Kebijakan dan Strategi
a.      Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Arah kebijakan dan strategi nasional bidang kesehatan yang menjadi acuan pembangunan bidang Pengawasan Obat dan Makanan.

FOKUS 1 : PENINGKATAN KESEHATAN IBU, BAYI, BALITA DAN KELUARGA BERENCANA 
Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana, melalui upaya yang menjamin produk Obat dan Makanan yang memenuhi persyaratan keamanan dan mutu, yang digunakan dalam upaya : 
                                   i.      Peningkatan cakupan peserta KB aktif;
                                 ii.      Pemberian makanan pemulihan bagi ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK); dan
                               iii.      Pencapaian cakupan imunisasi yang tinggi, merata dan berkualitas pada bayi, anak sekolah dan Wanita Usia Subur (WUS).

FOKUS 2 : PERBAIKAN STATUS GIZI MASYARAKAT 
Perbaikan status gizi masyarakat, melalui pengujian laboratorium terhadap sampel-sampel produk yang digunakan untuk upaya : 
i.           Asupan zat gizi makro, dll, untuk memenuhi angka kecukupan gizi;
ii.         Surveilans pangan dan gizi;
iii.       Pemberian makanan pendamping ASI;
iv.       Fortifikasi;
v.         Pemberian makanan pemulihan balita gizi-kurang; dan
vi.       Penanggulangan gizi darurat.

FOKUS 3 : PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR SERTA PENYAKIT TIDAK MENULAR, DIIKUTI PENYEHATAN LINGKUNGAN 
Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti penyehatan lingkungan, melalui upaya pengawasan yang diarahkan untuk menurunkan proporsi Obat dan Makanan bermasalah di pasar, sebagai salah satu faktor risiko timbulnya penyakit.

FOKUS4 : PENINGKATAN KETERSEDIAAN, KETERJANGKAUAN, PEMERATAAN, MUTU DAN PENGGUNAAN OBAT SERTA PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 
Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu dan penggunaan obat, serta pengawasan Obat dan Makanan, yang dilaksanakan melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan: 
o    Pengawasan produksi produk terapetik dan PKRT
o    Pengawasan produk dan bahan berbahaya
o    Pengawasan obat dan makanan di 31 Balai Besar/Balai POM
o    Pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian keamanan, manfaat dan mutu obat dan makanan serta pembinaan laboratorium POM
o    Standardisasi produk terapetik dan PKRT
o    Penyelidikan dan penyidikan terhadap pelanggaran di bidang obat dan makanan
o    Inspeksi dan sertifikasi obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen
o    Inspeksi dan sertifikasi makanan
o    Standardisasi obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen
o    Standardisasi makanan
o    Surveilan dan penyuluhan keamanan makanan
o    Pengawasan distribusi produk terapetik dan PKRT
o    Pengawasan narkotika, psikotropika, prekursor dan zat adiktif
o    Penilaian produk terapetik dan produk biologi
o    Penilaian obat tradisional, kosmetik dan produk komplemen
o    Penilaian makanan
o    Riset keamanan, khasiat, mutu obat dan makanan
o    Pengembangan Obat Asli Indonesia

-    Peraturan yang digunakan dalam BPOM diatur pada UU sesuai Dasar Hukum Pembentukan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah:
a.       Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
b.      Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
c.       Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
d.      Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik
e.       Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.08.11.07456 Tahun 2011tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan
f.       Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.04.1.23.08.11.07457 Tahun2011 tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan

-    Prosedur yang dilaksanakan di BPOM RI dilaksanakan sesuai dengan Mekanisme dan Kode Etik, yaitu:
Adapun mekanisme dan kode etik dalam Badan POM adalah :
·         Tindakan pengamanan cepat, tepat, akurat dan profesional
·         Tindakan dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko dan berbasis bukti-bukti ilmiah.
·         Lingkup pengawasan bersifat menyeluruh, mencakup seluruh siklus proses.
·         Berskala nasional/lintas propinsi, dengan jaringan kerja internasional.
·         Otoritas yang menunjang penegakan supremasi hukum.
·         Memiliki jaringan laboratorium nasional yang kohesif dan kuat yang berkolaborasi dengan jaringan global.
·         Memiliki jaringan sistem informasi keamanan dan mutu produk.

2.    Carilah bagan organisasi beberapa industri makanan yang berbeda, identifikasi tipe struktur organisasinya!
            Struktur di setiap organisasi pada umumnya dibagi berdasarkan pambagian kerangka tugas.  Setiap unsur-unsur harus dirancang dan ditaati sebaik-baiknya, sebagai pertimbangan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Kejelasan dari struktur ini didapat dalam satu organisasi dan dapat diketahui hubungan kerjanya secara fungsional antara satu bagian dengan bagian lainnya.
PT. Indofood CBP
1.     


            Dari struktur organisasi P.T Indofood diatas diketahui bahwa struktur organisasi tersebut masuk ke dalam jenis struktur organisasi departementalisasi FUNGSIONAL. Departeentalisasi jenis ini merupakan jenis organisasi yang dibagi berdasarkan fungsinya seperti produksi, Quality Control dsb. Selain itu tanggung jawab karyawan tidak hanya dibebankan terhadap satu atasan saja dan pimpinan berhak memerintah semua karayawan selama masih ada kaitannya dengan bidang pekerjaan.
            Pada pengelolaannya kegiatan perusahaan diketuai oleh General Manager yang memiliki wewenang tertinggi yang bertanggung jawab atas berlangsungya segala kegiatan perusahaan dengan dibantu oleh manager-manager di tiap fungsinya seperti manager produksi, manager pabrik dll dalam mengambil sebuah keputusan maupun kebijakan dalam menentukan pengembangan perusahan tersebut.
            Struktur organisasi yang ada telah berjalan dengan baik, dilengkapi dengan uraian tugas yang jelas, didalamnya telah tercermin adanya pendelegasian wewenang serta tanggung jawab yang jelas pula, serta tergambar adanya pemisahan fungsi yang memungkinkan bekerjanya sistem pengendalian intern dan pengawasan.
2.      Bisnis Usaha Kecil Donat ( JS. Donuts & Coffee)
            Dari struktur organisasi diatas dapat diketahui bahwa jenis organisasi pada bisnis kecil usaha donat ini merupakan tipe struktur organisasi LINI (Garis), berbeda dengan P.T Indofood pada keterangan sebelumnya, pada tipe struktur organisasi LINI, cirinya yaitu kekuasaan sertaa tanggung jawab bercabang dari pimpinan, tanggung jawab hanya pada satu atasan dan atasan “dituntut” untuk memiliki pengetahuan serbaguna karena idak ada bantuan staff ahli.
            Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karena itu setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan.
            Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai.
            Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilakasanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.
           
Struktur organisasi dari perusahaan ini hanya memiliki 4 orang karyawan. Adapun perincian tugas-tugas karyawan tersebut adalah :

a.       Karyawan 1 bertugas dalam bidang produksi, seperti membuat campuran adonan dan menggoreng.
b.      Karyawan 2 dan 3 bertugas dalam bidang marketing, memperkenalkan produk kepada masyaakat, seperti membuat poster, baliho atau spanduk dan sebagainya
c.       Karyawan 4 bertugas dalam bidang administrasi, menginput data penjualan yang keluar.

3.    Jelaskan mengenai bentuk-bentuk badan usaha ! Analisis kelebihan dan kekurangannya !
Di Indonesia mengenal 3 macam bentuk badan usaha yaitu :
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
2. Badan Usaha Milik Swasta
3. Koperasi

Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang 1945 khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu.
1.      Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah.BUMN memilki 3 jenis badan usaha yaitu: Perjan, Perum, dan Persero.
A.    Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintahan. Perjan berorientasi pelayanan pada masyarakat,sehingga selalu merugi. Pada jaman sekarang telah tidak ada BUMN Perjan ini.
Kelebihan: Perjan ialah modalnya terjamin yaitu dari negara. Tidak mencari keuntungan (profit) karena mengutamakan pelayanan pada masyarakat, sehingga perjan tidak terpengaruh oleh keadaan pasar.
Kekurangan : Sebagai suatu perusahaan kurang mandiri termasuk dalam pengembangannya.
B.     Perusahaan Negara Umum (Perum)
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented.Namun perusahaan masih merugi sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham perum kepada public dan statusnya menjadi persero.
Kelebihannya:
a.    Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan negara.
b.    Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
c.    Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan negara.
Kekurangan :
a.    Pengelolahan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan negara.
b.    Sejumlah besar aturan dapat menghambat pengembangan perum
c.    Pengelolahan perum secara ekonomis sulit untuk dipertanggungjawwabkan.
C. Perusahaan Terbatas Negara (Persero)
Persero adalah satu badan usaha yang dikelolah negara atau daerah. Tujuan berdirinya mencari keuntungan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. modal pendiriannya berasal sebagian  atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
Kelebihan: dapat memberikan keuntungan bagi negara dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Kekurangan: tidak memperoleh fasilitas negara dan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta.
2.    Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Jenis BUMS yaitu:
A.     Firma
Badan  usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap-tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
kelebihan:
a.       Jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha perseorangan, badan usaha firma lebih mudah memperluas usahanya.
b.      Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara para anggota dan semua keputusan diambil bersama.
c.       Badan usaha tidak memerlukan akte jadi pendiriannya relatif lebih mudah.
Kekurangan:
a.       Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.
b.      Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama maka secara otomatis badan usaha firma menjadi bubar kelangsungan perusahaan tidak menentu.
c.       Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka kerugian tersebut juga ditanggung oleh anggota yang lain.
B.     Persekutuan komanditer (CV)
Commanditaire Vennootschap (CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. CV mengenal 2 istilah yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah anggota yang menjalankan perusahaan da brtangggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan. Sekutu pasif adalah anggota hanya menanamkan modalnnya dan tidak ikut campur urusan operasional perusahaan.
Kelebihan :
a.       Lebih mudah mnerima suntikan dan akarena badan usaha CV sudah cukup populer di Indonesia
b.      Kemampuan manajemennya lebih besar
c.       Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan perseroan terbatas
Kekurangan:
a.       Anggota CV mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
b.      Kelangsungan hidupnya tidak menentu
c.       Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu pimpinan.
C.      Perseroan Terbatas (PT)
Badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang saham berhak atas keuntungan.
Kelebihan :
a.       Tanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan, maksudnya jika perusahaan memiliki hutang pemegang saham hanya bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan
b.      Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin
c.       Mudah untuk mmindahkan hak miliki dengan menjual saham kepada orang lain.
d.      Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas usaha
e.       Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolahan sumber-sumber modal untuk itu secara efisien.
Kelemahan :
a.       Merupakan sumber pajak bukan hanya perusahaan yang terkena pajak tetapi laba yang diperoleh pemegang saham juga terkena.
b.      Pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya PT memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
c.       Biaya pembentukan relatif tinggi
d.      Tidak bersifat rahasia dikarenakan semua urusan perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham terutama laba.
D.     Yayasan
Suatu badan usaha tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum.
Kelebihan : Membantu masyarakat sosial dengan tidak mencari keuntungan.
Kekurangan : Terbatasnya dana- dana yang diperlukan.
3.      Koperasi
Usaha bersama yang dimiliki organisasi berdasarkan atas azaz kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Kelebihan:
a.       Prinsip pengolahan bertujuan menumpuk laba untuk kepentingan anggota
b.      Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen
c.       Dasar sukarela orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan dasar sukarela
d.      Mengutamakan kepentingan anggota
Kekurangan:
a.       Keterbatasan dibidang pemodalan
b.      Daya saing lemah
c.       Rendahnya ketahanan berkoperasi para anggota
d.      Kemempuan tenaga profesional dalam pengelolahan koperasi

4.    Apa yang dimaksud dengan Staffing ! Jelaskan ruang lingkup  dalam staffing !
·         Menurut R. Duane dan J. Clifton (1989;p. 239) staffing merupakan proses formal dari memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber daya berijazah atau memenuhi syarat untuk mendekati tujuan, dan mewakili sumber hidup dari setiap perusahaan.
·         Menurut Jhon (1984) staffing dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengisi pekerjaan dengan orang yang tepat. Hal ini merupakan bagian dari tugas manajer organisasi. Dan ini merupakan seni dari penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi syarat dan antusias ke dalam posisi jabatanpekerjaan yang ditawarkan.
·         Menurut T. Hani Handoko (2003 ; 233) penusunan personalia (staffing) adalah fungsimanajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi.

Jadi  Staffing atau yang biasa disebut pengisian jabatan merupakan gabungan antara seni dalam memperoleh sumber daya manusia yang di perlukan  dan  fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Adapun Ruang lingkup dalam proses penyusunan pesonalia atau staffing process sebagai berikut :
·         Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga bagian perencanaan personalia yang dibutuhkan :
1). Penentuan Kebutuhan Jabatan Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job analisys) yang terdiri dari penentuan keahlian dan keterampilan yang dipunyai, tanggung jawab, pengetahuan mengenai pekerjaannya, wewenang yang dimiliki serta hubungan yang ada dalam setiap jabatan dalam suatu organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan deskripsi jabatan.
2). Pengembangan Sumber-sumber Penawaran Personalia Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dari luar organisasi.


·         Penarikan
Penarikan ( recruitment ) berkenaan dengan pencarian dan penarikan tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia. Metode yang digunakan untuk penarikan tenaga kerja bisa dilakukan dengan melalui iklan, leasing (penggunaan tenaga honorer), rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, lamaran pribadi, lembaga-lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.
·         Seleksi
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu :
·         Wawancara pendahuluan
·         Pengumpulan data-data pribadi ( biografis )
·         Pengujian ( testing )
·         Wawancara penempatan tenaga
·         Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
·         Pemeriksaan kesehatan
·         Keputusan pribadi
Adalah keputusan yang di ambil seorang HRM apakah pelamar itu bisa di terima atau di  tolak  Orientasi jabatan
·         Pengenalan dan Orientasi
Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.
·         Latihan dan Pengembangan
Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Peningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan latihan (training) dan atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Sedang pengembangan lebih luas ruang lingkupnya dalam meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian serta penyesuaian diri dengan kemajuan teknologi.
Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan metode yaitu :
A.    Metode-metode ‘on the job”yang biasa digunakan yaitu :
·         Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka.
·         Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda
·         Rotasi jabatan pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang bermacam-macam dan berbeda-beda
·         Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada posisi manajeman tertentu utuk jangka waktu yang ditetapkan
·         System-sistem  penilaian presntasi formal
B.     Pengembangan “off the job”dilakukan dengan :
·         Program-program pengembangan eksekutif, di universitas-universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, di mana para manajer berpartisipasi dalam program-program yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode-metode pengajaran lainnya
·         Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive (peka) terhadap orang lain, lingkungan dan sebagainya
·         Pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keeluruhan organisasi
·         Penilaian Pelaksanaan Kerja
Di dalam penilaian pelaksanaan kerja dilakukan dengan membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi posisi tersebut.
5.      Bagaimana cara Negara Jepang meningkatkan motivasi kerja karyawannya? Jelaskan!
Jepang adalah negara yang sangat maju, berkat kegigihan orang-orangnya mereka mampu menjadikan Jepang sebagai salah negara yang patut untuk dicontoh tentang cara mereka meraih kesuksesan.

Orang Jepang yang terkenal sebagai orang sangat displin nampaknya patut untuk dicontoh bagi pekerja-pekerja di Indonesia. Siapa yang mengira kesuksesan orang-orang jepang itu ternyata tidak sulit, kesuksesan mereka bisa kita ambil manfaatnya untuk jenjang karir kita.

Berikut adalah resep dan kata-kata motivasi sukses ala orang Jepang yang bisa kita terapkan untuk karir kita:
1. Kerja Keras Sama seperti kebanyakan orang-orang di Asia Timur. Mereka menjadi pekerja keras dalam hidupnya. Kata-kata mutiara yang bisa diresapi adalah “Di dunia ini tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada adalah kita kurang bekerja keras.”
2. Pantang Menyerah Jepang yang dulu sempat diporak-porandakan oleh sekutu pada perang dunia ke II membuat Jepang lantas tidak menyerah. Tidak memerlukan waktu yang cukup lama mereka mencoba menata ulang negara mereka dan hingga akhirnya Jepang bisa menjadi pusat ekonomi dunia. Kata-kata mutiaranya adalah Menyerahlah jika peluang benar-benar sudah habis. Tapi selagi masih ada satu harapan, Raihlah dengan kerja keras dan anda pasti SUKSES.
3. Menjaga Kehormatan Masih ingat Menteri Kesehatan Jepang yang mengundurkan diri karena melakukan kesalahan. Atau pejabat yang akhirnya bunuh diri karena telah melakukan korupsi.

6.    Jelaskan beberapa metode dalam pengendalian mutu produk pangan !
1.   Pengadaan bahan baku
            Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
-          Persyaratan-persyaratan dan kontrak pembelian
-          Pemilihan pemasok mampu
-          Kesepakatan tentang jaminan mutu
-          Kesepakatan tentang metoda-metoda verifikasi
-          Penyelesaian perselisihan mutu
-          Perencanaan dan pengendalian pemeriksaan
-          Catatan-catatan mutu penerimaan bahan
2.   Pengendalian Produksi
            Pengendalian produksi dilakukan secara terus menerus meliputi kegiatan antara lain:
-          Pengendalian bahan dan kemampuan telusur, dengan inti kegiatan adalah inventory system, dengan tujuan  pengendalian kerusakan bahan
-          Pengendalian dan pemeliharaan alat
-          Proses khusus, yaitu proses produksi yang kegiatan pengendaliannya merupakan hal yang sangat penting terhadap mutu produk
-          Pengendalian dan perubahan proses.
3.   Pengemasan
            Pengemasan dilakukan dengan benar dan memenuhi persyaratan teknis untuk kepentingan distribusi dan promosi.  Dalam industri pangan, pengemasan merupakan tahap terakhir produksi sebelum didistribusikan. Pengemasan berfungsi sebagai:
-          Wadah untuk memuat produk
-          Memelihara kesegaran dan kemantapan produk selama penyimpanan dan distribusi
-          Melindungi pangan dari kontaminasi lingkungan dan manusia
-          Mencegah kehilangan selama pengangkutan dan distribusi
-          Media komunikasi atau promosi.
4.   Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi
            Penyimpanan dan penanganan produk jadi bertujuan untuk mencegah kerusakan akibat vibrasi, shock, abrasi, korosi, pengaruh suhu, Rh, sinar dan sebagainya selama penanganan, pengangkutan, dan penyimpanan.
5.   Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan Produk Akhir
            Tujuan utama adalah untuk mengetahui apakah item atau lot yang dihasilkan memenuhi persyarakatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
6.   Keamananan dan Tanggung Jawab Produk
            Karakteristik mutu keamanan dalam industri pangan semakin hari semakin penting karena banyak kasus yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Oleh karena itu perlu dikembangkan metode atau peraturan tentang praktek pengolahan pangan yang baik.

Sedangkan secara teknis dalam rangka upaya mempertahankan kualitas produk pangan, dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1.   Dokumentasi Sistem Mutu
            Perusahaan harus membangun dan mempertahankan suatu sistem mutu tertulis (terdokumentasi), dengan pengertian hal ini akan menjamin produk-produknya sesuai dengan persyaratan tertentu. Sistem mutu tertulis ini membuat jaminan mutu bersifat lebih melembaga sebab dokumentasi ini dilakukan menyeluruh terhadap pedoman, prosedur dan instruksi kerja.
            Sistem mutu tertulis bukan sekedar merupakan sesuatu yang diinginkan saja tetapi harus dikerjakan di lapangan.  Sistem mutu terdiri dari manual, prosedur, instruksi kerja, format-format dan record. Penulisan sistem mutu sebaiknya melibatkan semua karyawan karena mereka nantinya yang akan mengerjakan dan hasil kerjanya mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan perusahaan.
2.   Pengendalian  Rancangan
            Mutu produk sejak awal tergantung kepada rancangan produk tersebut. Tanpa merancang mutu kedalam suatu produk, akan sulit mencapai mutu tersebut selama produksi. Tujuan utama seorang perancang adalah menciptakan suatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara penuh yang dapat diproduksi pada tingkat harga yang bersaing. Dengan demikian, proses perancangan yang meliputi perencanaan, verifikasi, kaji ulang, perubahan dan dokumentasi menjadi sangat penting, terutama untuk produk-produk yang mempunyai rancangan rumit dan memerlukan ketelitian.
3.   Pengendalian Dokumen
            Dalam penerapan sistem standar jaminan mutu, perusahaan dituntut untuk menyusun dan memelihara prosedur pengendalian semua dokumen dan data yang berkaitan dengan sistem mutu. Tujuan pengendalian dokumen adalah untuk memastikan bahwa para pelaksana tugas sadar akan adanya dokumen-dokumen yang mengatur tugas mereka. Perusahaan harus menjamin seluruh dokumen tersedia pada titik-titik dimana mereka dibutuhkan.
4.   Pengendalian Pembelian
            Pembelian bahan baku hampir seluruhnya berdampak kepada mutu produk akhir sehingga harus dikendalikan dengan baik. Perusahaan harus memastikan bahwa semua bahan dan jasa yang diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
5.   Pengendalian Produk yang Dipasok Pembeli
            Adakalanya pembeli mensyaratkan penggunaan produknya untuk digunakan untuk memenuhi persyaratan kontrak. Perusahaan bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan pemeliharaan, penyimpangan, penanganan dan penggunaannya selama barang tersebut dalam tanggung jawabnya.
6.   ldentifikasi Produk dan Kemampuan Telusur
            Identifikasi suatu produk dan prosedur penelusuran produk merupakan persyaratan penting sistem mutu untuk keperluan identifikasi produk dan mencegah tercampur selama proses, menjamin hanya bahan yang memenuhi syarat yang digunakan, membantu analisis kegagalan dan melakukan tindakan koreksi, memungkinkan penarikan produk cacat/rusak dari pasar serta untuk memungkinkan penggunaan bahan yang tidak tahan lama digunakan dengan prinsip FIFO (First In First Out).
7.   Pengendalian Proses
            Pengendalian proses dalam sistem standar jaminan mutu mencakup seluruh faktor yang berdampak terhadap proses seperti parameter proses, peralatan, bahan, personil dan kondisi lingkungan proses.
8.   Inspeksi dan Pengujian
            Meskipun penekanan pengendalian mutu telah beralih pada kegiatan-kegiatan pencegahan dalam tahap sebelum produksi (perancangan, rekayasa proses dan pembelian) inspeksi dengan intensitas tertentu tidak dapat dihindari dalam sistem mutu.
9.   Inspeksi, Pengukuran dan Peralatan Uji
            Pengukuran atau kegiatan pengujian bermanfaat jika hasil pengukuran dapat diandalkan. Untuk itu alat pengukur atau alat uji harus memenuhi kecermatan dan konsistensi jika dioperasikan pada kondisi yang biasa digunakan.
10. lnspeksi dan Status Pengujian
            Tujuan utama sistem mutu adalah untuk memastikan hanya produk-produk yang memenuhi spesifikasi sesuai kesepakatan yang dikirim ke pelanggan. Sering dalam suatu pabrik yang besar, produk yang memenuhi spesifikasi, yang belum diperiksa dan yang tidak memenuhi spesifikasi berada pada tempat yang berdekatan sehingga mungkin bercampur. Dengan demikian status inspeksi suatu produk harus jelas yaitu :
o   produk belum diperiksa
o   produk sudah diperiksa dan diterima
o   produk sudah diperiksa tetapi ditolak
11. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
            Dalam sistem produksi harus dapat disingkirkan produk-produk yang tidak sesuai. Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan mempunyai prosedur tertulis untuk mencegah terkirimnya produk-produk yang tidak sesuai kepada konsumen. Jika produk yang tidak sesuai terdeteksi pada tahap produksi, prosedur yang ada harus tidak membiarkan produk tersebut diproses lebih lanjut.
12. Tindakan Koreksi
            Setiap kegiatan atau sistem operasi dapat saja menyimpang dari kondisi operasi standar (prosedur) karena berbagai alasan sehingga menghasilkan produk yang tidak sesuai. Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan mempunyai sistem institusional untuk memonitor kegiatan produksi atau proses. Jika ketidaksesuaian diketahui, tindakan koreksi harus dilakukan segera agar sistem operasi kembali kepada standar.
13. Penanganan, Penyimpanan, Pengemasan dan Pengiriman
            Perusahaan manufaktur terlibat dengan berbagai bahan dan produk, baik dalam bentuk bahan mentah, produk antara untuk di proses lagi maupun produk jadi. Adalah sangat penting menjamin bahwa mutu dari semua bahan dan produk tersebut tidak .terpengaruh oleh penyimpanan yang kondisinya kurang baik, penanganan yang tidak tepat, pengemasan yang tidak memadai dan prosedur pengiriman yang salah.
14. Catatan-Catatan Mutu
                  Perusahaan harus menyusun dan memelihara prosedur untuk identifikasi pengumpulan. pembuatan indeks, pengarsipan, penyimpanan dan disposisi catatan mutu. Catatan mutu memberikan bukti obyektif bahwa mutu produk yang disyaratkan telah dicapai dan berbagai unsur sistem mutu telah dilaksanakan dengan efektif.
15. Audit Mutu Internal
            Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan suatu perusahaan untuk melembagakan suatu audit sistematis terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan mutu, untuk mengetahui apakah prosedur dan instruksi memenuhi persyaratan standar .Perusahaan juga harus bisa mendemonstrasikan bahwa semua operasi dan kegiatan dilaksanakan sesuai prosedur tertulis dan semua tujuan sistem mutu telah dicapai.
16. Pelatihan dan Motivasi
            Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan kebutuhan pelatihan harus diidentifikasi dengan cermat dan menyiapkan prosedur untuk melaksanakan pelatihan semua personil yang kegiatannya berkaitan dengan mutu.



Daftar Pustaka
Anonymous. 2014. Kunci Motivasi Orang Jepang. www.perempuan.com
http://www.pom.go.id/
A Rifai, R. 2004. Manajemen. Lembaga penerbit Univ Muhammadiyah Palembang. Palembang
Kadarisman, D. 1994.  Sistem Jaminan Mutu Pangan.  Pelatihan Singkat Dalam Bidang Teknologi Pangan, Angkatan II.  Kerjasama FATETA IPB – PAU Pangan & GIZI IPB dengan Kantor Meneteri Negara Urusan Pangan/BULOG Sistem Jaminan Mutu Pangan, Bogor.




Komentar

Postingan Populer