Limbah Pembalut Yang Tak Ada Habisnya Pembalut wanita pastinya semua wanita mengenalnya dan pernah memakai yang namanya pembalut. Tanpa ada barang ini tidak bisa dibayangkan bagaimana jadinya kalau kita para wanita ketika lagi datang bulan. Dapat dilihat dari komposisi pembalut yaitu kapas dan kertas. Limbah pembalut wanita ini banyak beredar diluar sana saat ini dibuang begitu saja tanpa adaya pengolahan lebih lanjut. Bayangkan saja kalau misalnya rata-rata selama satu bulan satu wanita membuang sampah pembalut sebanyak empat lembar per hari x 6 hari sama dengan 20 sampah pembalut. Maka jika dikalikan sama jumlah wanita di Indonesia saat ini kurang lebih 118.048.783 jiwa sama dengan 2.360.975.660 lembar sampah pembalut tiap bulan atau 78.699.188 tiap hari atau 26.233.063 gr tiap hari atau 26 ton setiahari. Sampah pembalut ini bisa jadi masalah yang krusial jika tidak bisa ditangani dengan baik. Maka dari itu perlu adanya pengolahan sampah pembalut secara sopan dan aman bagi lingkungan. Berita Tempo.Co Ketua Ecological and Environmental Observation (ECOTON), Prigi Arisandi mengatakan banyak ikan di hiiir Kali Surabaya yaitu Karangpilang dan Gunungsari ditemukan mandul, hal ini penyebabnya limbah sampah berupa popok bayi dan pembalut wanita. Banyaknya limbah pembalut wanita dan popok bayi yang dibuang begitu saja di sungai membuat ikan mandul akibat terkena hormone dari popok dan pembalut. Tidak hanya mandul namun juga ditemukan ikan mengalami kecacatan atau bibir sumbing akibat gizi buruk. Selain itu di Detik Online diberitakan sungai Surabaya yang mengalami penurunan kualitas air yang terjadi karena pencemaran akibat keberadaan sampah popok dan pembalut. Ketika saya survey di TPS (Tempat Pembuangan Sementara) Sengkaling Malang, pengolah TPS tersebut mengatakan “Kalian ini para wanita jagalah kebersihan kalian, kurangi sampah rumah tangga dari kalian para wanita”, jelas saja para pekerja di TPS sangat mengeluhkan adanya sampah limbah wanita ini. Pengolah TPS tersebut mengatakan juga jaga kebersihan sebagai seorang wanita, anjuran yang perlu dilakukan membuang limbah pembalut dicuci terlebih dahulu kemudian dibungkus baru dibuang. Kotoran yang menempel dapat terbuang ke dalam saluran toilet tanpa menyebabkan macet. Setelah sampah terbebas dari kotoran maka barulah dapat dibuang ke dalam tempat sampah. Sampah ini tentu akan ditampung dan diangkut petugas ke tempat penampungan sampah. Jadi sampah jangan dibuang sembarangan, apalagi dibuang ke sungai. Akibatnya adalah seperti berita di atas, yakni mencemari sungai. Sungai juga sangat berpotensi untuk kelanjutan hidup manusia, apabila air sungai tercemar maka manusia itu sendiri yang akan merugi akibat terkena cemaran akibat limbah pembalut disungai. Prinsipnya adalah kalau kita sendiri jijik akan keberadaan sampah jenis ini maka tentunya kita punya perasaan untuk tidak membuat orang lain juga jijik. Jadi diperlukan kesadaran bagi pengguna barang itu sendiri untuk mengelola sampah pembalut maupun popok yang telah digunakan agar tidak mengganggu orang lain. Seperti yang kita ketahui pembalut wanita terdapat tisu yang memiliki daya serap terhadap air lebih tinggi. Kita dapat menggunakan komposisi pembalut tersebut untuk media pertumbuhan tanaman. Menumbuhkan benih tanaman seperti biji di limbah pembalut tersebut dan dikontrol airnya. Kemudian setelah biji itu tumbuh menjdi tanaman bisa kita pindahkan ke lahan yang lebih luas. Namun sebelumnya limbah pembalut tetap dicuci hingga bersih baru dapat digunakan untuk media pertumbuhan. Jadi kita dapat mendorong penghijauan kembali dengan limbah pembalut untuk masa depan.

Komentar

Postingan Populer